Selasa, 24 April 2012

Ekonomi pariwisata part 3


1.      Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?

2.      Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ?

3.      Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut ?


JAWABAN:








  a.) Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Bersih :
              NTP = N X 100%
                          P
                      =  1.810.000 X 100%
                         14.500.000
                      = 0.1248 = 12,48%
         b.) Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Kotor :
              GTP = T X 100%
                          P
                      =  2.655.000 X 100%
                         14.500.000
                      = 0.1831 = 18,31%
         c.) Frekuensi Perjalanan :
              TF = GTP
                      NTP
                   = 18,31%
                      12,48%
                   = 1,46 Kali
                   = 1 Kali










 a.) Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Bersih :
              NTP = N X 100%
                          P
                      =  1.223.000 X 100%
                          9.700.000
                      = 0.1261 = 12,61%
         b.) Berdasarkan Perhitungan Kecenderungan Perjalanan Kotor :
              GTP = T X 100%
                          P
                      =  1.964.000 X 100%
                          9.700.000
                      = 0.2025 = 20,25%
         c.) Frekuensi Perjalanan :
              TF = GTP
                      NTP
                   = 12,61%
                      20,25%
                   = 0,62 Kali
                   = 1 Kali

      Menurut saya, negara yang paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan adalah Negara Amarta. Karena NTP, GTP, dan TF Negara Amarta lebih besar dari pada NTP, GTP, dan TF  Negara  Astina.



    2. sifat-sifat Kecederungan Perjalanan adalah :

       Kecenderungan Perjalanan yang Tinggi disebabkan oleh :
 a.       Faktor pendapatan penduduk yang besar
 b.      Tuntutan pekerjaan (profesionalisme)
 c.       Lingkungan masyarakat
 d.      Menghilangkan rasa jenuh
 e.   Hubungan tali persaudaraan
 f.       Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi

       Kecenderungan Perjalanan yang Rendah disebabkan oleh :
 a.       Ekonomi sulit
 b.      Terikat kontrak pekerjaan
 c.       Faktor budaya,suku (suku pedalaman)
 d.      Usia yang melebihi >45
 e.       Anggota keluarga besar (>5 orang)






3.       sifat-sifat Kecederungan Perjalanan adalah :

       Kecenderungan Perjalanan yang Tinggi disebabkan oleh :
 a.       Faktor pendapatan penduduk yang besar
 b.      Tuntutan pekerjaan (profesionalisme)
 c.       Lingkungan masyarakat
 d.      Menghilangkan rasa jenuh
 e.   Hubungan tali persaudaraan
 f.       Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi

       Kecenderungan Perjalanan yang Rendah disebabkan oleh :
 a.       Ekonomi sulit
 b.      Terikat kontrak pekerjaan
 c.       Faktor budaya,suku (suku pedalaman)
 d.      Usia yang melebihi >45
 e.       Anggota keluarga besar (>5 orang)




                              ·         Kondisi Elastis:
Seorang wisatawan yang melakukan perjalanan wisata yang dibayarkan oleh perushaan tempat orang tersebut bekerja untukm keperluan bisnis.
Pengusaha yang melakukan perjalanan bisnis yang diutus oleh perusahaannya tidak perlu mengelurakan biaya untuk keperluannya karena biaya sudah ditanggung oleh perusahaan yang mengirimkannya.
·          Kondisi Elastisitas murni
Kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kenaikan harga bahan bakar minyak dapat mempengaruhi semua harga produk,termasuk produk pariwisata karena dengan kenaikan harga bahan bakar minyak,harga p-angan dan dan harga bensin untuk transportasi juga akan meningkat.
·          Kondisi Tidak elastis
Seorang wisatawan yang melakukan perjalanannya atas biaya sendiri,sehingga apabila ada kenaikan harga maka wisatawan tersebut akan mencari alternatif lain yang sesuai dengan biaya yang dimilikinya.
Misalnya saja terdapat  wisatawan yang akan melakukan perjalanan dengan biaya sendiri sehingga perjalanan wisata yang akan dilakukan sangat tergantung dengan rencana dan biaya yang sudah direncakan/telah disusun ditempat asalnya.Dan pada saat tiba ditempat tujuan,apabila terdapat perhubahan harga(hotel,restaurant dan lain-lain)<maka wisatawan tersebut akan mencari hotel,restaurant lain yang lebih sesuai dengan biaya yang dimilikinya.






Rabu, 11 April 2012

Ekonomi pariwisata bab 2


1.   Buatlah suatu diagram/gambar/Flowchart yang memperlihatkan bagaimana devisa dari sektor pariwisata mengalir masuk dan keluar dari sebuah negara.

2.      Buatkah sebuah diagram/gambar yang memperlihatkan pola pengeluaran wisatawan di suatu daerah tujuan wisata untuk komponen-komponen :
  1. Tranportasi
  2. Cinderamata
  1. Makan dan minum
  2. Tour

3.  Apabila seorang wisatawan mengeluarkan biaya makan dan minum sebesar Rp.5.000,- perhari, sementara ia berada di daerah tujuan wisata tersebut selama 5 hari, sedangkan pengusaha makan dan minum mengeluarkan biaya Rp.3.350,- untuk keperluan lainya, pada tingkat selanjutnya dikeluarkan biaya lanjutan Rp.2.150,- yang mengakibatkan timbulnya pengeluaran ikutan Rp.1.475,- . Berapakah Efek Berganda yang ditimbulkan oleh pengeluaran wisatawan di daerah tujuan wisata tersebut, dari kegiatan makan dan minum tersebut ?


JAWABAN:
1




2. 


3.  

Keterangan :
DS
: Pengeluaran langsung
IS
: Pengeluaran tidak langsung
IdS
: Pengeluaran ikutan
E
: Pengeluaran awal wisatawan

                                                        M = Rp.3.350 + Rp.2.150 + Rp. 1.475
                              Rp. 5.000
M
=
DS + IS + IdS
E
                = Rp. 6.975
                    Rp. 5000
                = Rp. 1,395/hari

                                                                              1,395/hari x 5hari = 6,975 kali
                                                                                                           = 6,98  kali


Kamis, 05 April 2012

Ekonomi Pariwisata


1.      Apa saja komponen-komponen Neraca Pembayaran ?
·         Neraca Transaksi berjalan (Current Account)
Neraca transaksi berjalan mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan nilai ekspor dan impor barang, pendapatan investasi, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari dank Ke luar negeri baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.
·         Neraca Transaksi Modal (Capital Account)
Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing (Foreign Ditect Invesdment), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbanakan swasta internasional, serta pinjamana dan hibah dari negraa laian atau lembaga-lembaga donor seperti IMF dan bank dunia.
·         Neraca Tunai (Cash Account) atau Neraca Internasional
Neraca tunai pada dasarnmya hanyalah transaksi penyeimbang antara total pengeluaran yang ada pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi total penerimaan.
·         Neraca Perdagangan.
Digunakan untuk mencatat nilai transaksi ekspor dan impor barang selama satu periode. Ekspor barang dicatat dalam transaksi kredit sedangkan impor barang dicatat dalam transaksi debit. Apabila ekspor melebihi impor, negara tersebut mempunyai surplus neraca perdagangan atau mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri. Sebaliknya, jika impor melebihi ekspor, negara tersebut mempunyai defisit neraca perdagangan atau memperoleh pengurangan investasi luar negeri.
·         Neraca modal.
 merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja asing, serta hadiah (grants).
·         Neraca penyeimbang.
Merupakan rekening penyeimbang atas transaksi berjalan yang mengalami surplus maupun defisit. Dengan adanya rekening penyeimbang ini, jumlah total nilai sebelah kredit dan debit dari neraca pembayaran akan sama.


2.      Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara ?
Neraca pembayaran mengalami surplus : Akan mempengaruhi perekonomian suatu Negara. Pelayanan hospitality dan odtw(obyek daya tarik wisata) dapat membantu perekonomian Negara dengan mempromosikan berbagai macam pariwisata kenegara lain. Dengan syarat mempromosikan dengan cara tidak monoton atau tidak hanya mempromosikan BALI dan YOGYAKARTA. Jika promosi yang dilakukan hanya beberapa pulau saja akan mengakibatkan kurangnya pengetahuan berwisata,berkurangnya wisman,lapangan kerja dll. Indonesia mempunyai keindahan alam yang alami dan warga Indonesia dikenal sebagai orang yang ramah itulah yang membuat Negara Indonesia berbeda dengan Negara lain.
Neraca pembayaran mengalami defisit : Akan mempengaruhi perekonomian suatu Negara yang akan mengakibatkan kenaikan nilai mata uang. Apabila pelayanan hospitality dan odtw(obyek daya tarik wisata) tidak segera ditata akan mengakibatkan penurunan wisatawan domesstik dan wisatawan asing,karena dengan terjadinya defisit akan merugikan perekonomian dan penduduk sekitar.
Contoh : lapangan kerja menjadi lebih sedikit,terciptanya banyak pengangguran, menurunnya kunjungan wisata baik didalam kota maupun luar kota.
Kegiatan ekonomi penyusunan neraca pembayaran suatu Negara mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Memberikan informasi mengenai posisi devisa kepada pemerintah dan pelaku usaha.
b. Membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan di bidang perdagangan dan tata cara pembayarannya.
c. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiscal.
d. Membantu untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh transaksi luar negeri terhadap perekonomian nasional.
e. Untuk memberikan informasi tentang sumber-sumber penerimaan dan penggunaan devisa luar negeri.
3.      Apa saran anda mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan ?
·         Pemerintah harus membatasi warga negaranya yang akan melakukan wisata keluar negeri dengan menaikkan biaya fiscal,tetapi keputusan ini tidak bisa dipukul rata karena jika ada warga yang akan bekerja diluar negeri sebaiknya membayar 50% dari biaya fiscal.

·         Peningkatan pelayanan di pintu-pintu masuk international terutama pelayanan “Visa on Arrival” kepada 63 negara.
·         Ditingkatkannya promosi pariwisata kemanca Negara, tetapi tidak hanya mempromosikan BALI dan YOGAYAKRTA masih banyak pariwisata Indonesia yang mempunyai keindahan alam dan budaya yang alami.
·         Ditingkatkanya in going tourism dan memperkecil out going tourism.
·         Ditingkatkannya pengamanan disemua obyek wisata karena sebagian wisatawan mempunyai rasa takut atau trauma dengan terror bom.
4.      Carilah masing-masing sebuah contoh dari Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, lalu buatlah pendapat atas neraca-neraca tersebut ?




Text Box: 372Selama Repelita V, keseluruhan nilai ekspor meningkat dengan rata-rata 13,4 persen per tahun, yaitu dari US$ 19,8 miliar pada tahun 1988/89 menjadi US$ 37,2 miliar pada tahun 1993/94. Selama kurun waktu tersebut ekspor nonmigas terus meningkat dengan pesat dan mantap, yaitu dengan rata-rata 18,2 persen per tahun, dan bahkan dalam 2 tahun terakhir meningkat dengan rata-rata 21,7 persen per tahun. Sumbangan ekspor nonmigas terhadap keseluruhan penerimaan ekspor semakin meningkat hingga diperki­rakan menjadi 75,8 persen pada tahun 1993/94. Perkembangan tersebut menunjukkan makin mampunya ekspor nonmigas berperan sebagai sumber penerimaan devisa utama. Di pihak lain, ekspor migas selama Repelita V hanya meningkat rata-rata sebesar 3,4 persen per tahun. Perkembangan itu menunjukkan pula makin berkurangnya ketergantungan penerimaan devisa dari migas.